Phanie Dan Jenn dari Girl in a Coma Memulai Band Baru
Phanie Dan Jenn dari Girl in a Coma Memulai Band Baru – Phanie Diaz telah lama tidak nampak segembira ini. Kenyataannya, drummer Girl in a Coma akhir- akhir ini dengan cara positif berseri- seri mengenai cetak biru band barunya dengan kawan satu band Jenn Alva.
Phanie Dan Jenn dari Girl in a Coma Memulai Band Baru
girlinacoma.com – Namanya FEA.“ Ini aspek yang mengasyikkan,” tutur player bass Alva mengenai kelakuan punk Tex- Mex yang hendak memuat waktunya dikala Girl in a Coma mengutip kelepasan satu tahun buat awal kalinya dalam 12 tahun.” Aku suka,” tutur Diaz.“ Ini nyaris semacam mengawali dari dini lagi. Ini merupakan perasaan nostalgia buat mengawali suatu band.”
Baca Juga : The Eyeliners Grup Band Wanita Di Coma
FEA, yang tercantum gitaris Annette Iglesias serta biduan Theresa Moher, merupakan bagian dari barisan di Maverick Music Fest akhir minggu ini di La Villita. Band main pada hari Sabtu.
Aspek mengasyikkan itu diperlihatkan bulan kemudian kala FEA datang di CineFestival dengan performa semacam Ramones wanita buat membekuk kelakuan rockabilly Los Angeles Rhythm Shakers di Pentas Guadalupe Fibrasi Ramones amat dalam. Pengecekan kilat di Facebook FEA membuktikan kalau mereka mengenali diri selaku Phanie Fea, Jenn Fea, Annette Fea, serta Theresa Fea.
Dikala vokalis Girl in a Coma yang berusia saat sebelum waktunya serta pengarang lagu penting Nina Diaz (adik wanita Phanie) bersiap buat meluncurkan album solo pertamanya, bagian irama pula mempunyai konsep. Mereka mengaitkan meninggalkan bagian istimewa dari suara rock indie mereka buat punk rock.
Ini merupakan adaptasi. Misalnya, Alva serta Phanie Diaz lagi menulis lagu saat ini. Ini kedudukan terkini. Diaz menulis“ Nomor Habla Español,” suatu lantunan punk- rock satir mengenai“ merangkul siapa Kamu.” Alva pula memiliki yang terkini.“ Pretty Good for a Girl” merangkum tindakan yang mereka hadapi di bumi indie rock yang didominasi laki- laki. Girl band tidak dikira sungguh- sungguh.
“ Telah lama kita cuma berupaya mengabaikannya,” tutur Alva.“ Kita cuma suatu band, anda ketahui. Kita tidak berupaya jadi feminis. Lambat- laun, Kamu mulai menguasai keadaan yang berlainan serta Kamu memandang suatu terjalin, semacam seseorang laki- laki yang segar berasumsi, Kamu tidak ketahui apa yang Kamu bicarakan. Tetapi tidak seluruh orang berasumsi wanita mendongkolkan.” Kenapa Alva tidak menulis lebih banyak lagu?” Sebab Nina amat, amat bagus,” tuturnya. Moniker band ini lumayan gampang. Ilham awal mulanya merupakan buat diucap Uglys. Seseorang sahabat di New York menganjurkan alterasi Spanyol Fea. Diaz menyukainya” sebab mengasyikkan” serta konfrontatif.
“ Itu nampak aksi, jadi kita mengikutinya,” tutur Alva. Terdapat konsep buat merekam cakram gelap 7 inci dengan produser Gabe Gonzalez pada bulan April. Alvaro Del Norte dari Piñata Protest menyangka dirinya selaku penggemar Girl in a Coma. Kedua band sudah melaksanakan rekreasi bersama. Mereka telah bersahabat sepanjang bertahun- tahun.” Saya menyayangi mereka. Aku sudah memandang mereka berkembang,” tutur Del Norte, meningkatkan kalau sudah terdapat kata hati mengenai cetak biru solo buat sebagian durasi.
” Amat menarik apa yang terjalin,” tuturnya.“ Mereka amat berani membebaskan diri dari Girl in a Coma. Aku cuma dapat memikirkan alangkah menakutkannya berupaya mengawali dari dini, diawali selaku band terkini dengan modul terkini. Mereka merupakan musisi yang bagus, namun Kamu tidak sempat betul- betul ketahui gimana nada suatu band hendak berhasil.”
Waktunya kayaknya pas buat rehat.“ Mereka amat bergairah. Amat menyehatkan untuk mereka buat dapat memainkan suatu yang terkini,” tutur Del Norte. Vokalis Hickoids serta owner merek rekaman Jeff Smith mengharapkan mereka seluruh serius saja.“ Rekor solo Nina amat baik,” tutur Smith. Seluruh kegiatan keras serta hasrat bagus yang terpaut dengan Girl in a Coma wajib meluas ke FEA pula, tambahnya.“ Ini seluruh amat positif untuk mereka. Itu dini yang bagus,” tuturnya.“ Itu dini yang luar lazim. Mereka mempunyai etos kegiatan yang teruji.” Tetapi terdapat hambatan yang lebih memantulkan kondisi pasar dari mutu musiknya.
“ Ini cuma daya muat nada terkini di luar situ,” tutur Smith,“ serta bangun di atas kekalutan.”“ Phanie serta aku merupakan banyak orang, serta banyak orang mau memandang kita melaksanakan suatu yang aksi,” tutur Alva.” Bila hasilnya kurang baik, hingga hasilnya kurang baik.” Alva tidak keberatan dengan kupu- kupu yang tiba dengan mengawali dari dini.
” Ini perasaan yang mengasyikkan,” tuturnya.“ Kita betul- betul hendak kembali ke pangkal. Seluruh penggemar Girl in a Coma kita serta sahabat kita seluruh bergairah mengenai apa yang hendak kita jalani.” FEA diawali selaku cetak biru punk asli— di atas kertas. Kimia memerintahkan suatu yang lain. Biduan terkini band yang berplatform di Austin ini mendorongnya lebih ke arah Tex- Mex.
“ Lagu- lagunya lebih kilat( dari Girl in a Coma). Tidak terdapat yang halus mengenai itu,” tutur Alva.“ Kita berupaya buat melaksanakan totalitas gradasi punk, wanita anti huru hara, serta aku percaya itu hendak pergi semacam itu, tetapi ini merupakan tempat peluluhan, semacam San Antonio.” Diaz sepakat, menekankan kalau” itu serupa sekali bukan suara Wanita dalam Koma.”
“ Kita pikir itu hendak jadi perihal hardcore punk ini,” tuturnya.“ Ini tidak semacam yang kita pikirkan. Ini mempunyai kehidupan sendiri yang terjalin. Kita tidak percaya ke mana ini hendak bawa kita. Aku tidak percaya apakah hendak terdapat pemirsa terkini ataupun gimana perasaan penggemar GIAC mengenai perihal itu. Banyak orang mensupport, namun itu apalagi lebih banyak titik berat.”
Baca Juga : Band Rock Terbaik Yang Mungkin Belum Kalian Ketahui
Tidak semacam Alva, yang berkata kalau ia cuma mengubah gitar bass buat band ini, bukan style permainannya, Diaz main drum dengan metode yang berlainan.
“ Aku dapat berkelana serta mengatakan, Girl in a Coma is rock n roll,” tuturnya.“ Tetapi main dengan gadis- gadis ini, aku memandang kita dari perspektif luar. Kita merupakan band indie. Dengan band ini, rock n roll lurus, lebih kilat, serba kilat. Ini mengasyikkan untuk aku sebab aku selalu main keras. Aku cuma lebih dalam bagian aku sendiri.”